Page 136 - RPJM Kalurahan Pleret Tahun 2021 - 2026
P. 136

ekonomi  tradisional,  antara  pelaku  ekonomi  bermodal  besar  dengan  pelaku  ekonomi
               bermodal  kecil,  dan  antara  pelaku    ekonomi  internasional  dengan  pelaku  ekonomi
               lokal. Pendek kata, melalui "Strategi Perjumpaan dan Saling Silang", maka dalam lima (5)

               tahun ke depan, pembangunan ekonomi di Wilayah Yogyakarta diarahkan untuk tidak
               saja  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi  tetapi  juga  harus  mampu  meningkatkan
               pendapatan masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dan masyarakat
               yang kurang beruntung.
                      Semangat  "Perjumpaan"  dan  "Silang  Keruangan  Wilayah"  akan  diletakkan

               sebagai  strategi  untuk  memajukan  wilayah-wilayah  pinggiran  melalui  silang
               infrastruktur  wilayah,  sehingga  interkoneksi  antara  permukiman-permukiman
               terpencil  dengan  pusat-pusat  pelayanan  masyarakat  akan  terbangun  secara  baik,
               termasuk "silang kerjasama infrastruktur" dengan wilayah-wilayah kabupaten tetangga
               terutama untuk wilayah-wilayah tersulit karena faktor topografi.

                      Semangat "Perjumpaan" dan "Silang Birokrasi" akan diletakkan sebagai strategi
               untuk menciptakan program-program besar yang memiliki kapasitas dan dampak besar
               bagi  perubahan-perubahan  dan  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat,  sehingga  ke
               depan,  harus  dikurangi  terciptanya  banyak  program-program  kecil  berbiaya  besar,
               untuk kemudian digantikan dengan program-program besar berdampak besar melalui

               program-program  berbasis  "Silang  SKPD".  Dengan  perkataan  lain,  ke  depan
               program-program  "Silang  SKPD"  yang  berbasis  "Tema-tema  Besar"  akan  didorong
               prioritasnya dibanding dengan program-program kecil berbasis SKPD tunggal.
                      Semangat "Perjumpaan" dan "Silang Birokrasi" akan diletakkan sebagai strategi
               untuk  menciptakan  tata  kelola  pemerintahan  yang  demokratis,  baik  melalui  "strategi

               silang vertikal (keterbukaan di internal SKPD), "strategi silang horisontal" (keterbukaan
               antar  SKPD),  dan  "strategi  silang  heterarki"  (gabungan  keterbukaan  vertikal  dan
               horisontal antar SKPD).
                      Semangat  "Perjumpaan"  dan  "Silang  Kelembagaan"  akan  diletakkan  sebagai
               strategi untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur sipil negara, melalui "silang belajar"

               ke  lembaga-lembaga  lain  baik  di  dalam  maupun  di  luar  lembaga  Pemerintahan  DIY,
               termasuk  lembaga  pendidikan  tinggi,  lembaga  swadaya  masyarakat,  lembaga
               perekonomian  swasta,  serta  belajar  dari  pengalaman-pengalaman  daerah  dan  negara
               lain, dalam rangka menciptakan "Trilogi SDM-DIY" atau "E2-K" yakni: ETOS, ETIKA, dan
               KUALITAS.  Etos,  dalam  konteks  Trilogi  SDM-DIY  menyandang  pesan  perubahan

               persepsi  (mind  set)  dari  tugas  birokrasi  sebagai  pekerjaan  kantoran,  menjadi  tugas
               birokrasi  sebagai  "karya  peradaban",  yang  menyandang  arti  bahwa  semua  karya
               pelayanan  birokrasi  adalah  "karya  peradaban",  karena  tanpa  kontribusi  karya
               pelayanan birokrasi peradaban di DIY tentu tidak akan berkembang menjadi peradaban
               seperti  yang  dapat  kita  saksikan  hari  ini.  Etika,  dalam  konteks  Trilogi  SDM-DIY

               menyandang pesan "kemuliaan" dalam pengertian bersatunya "pikiran mulia, niat mulia,

               RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAN KALURAHAN PLERET                                 IV-17
               TAHUN 2021-2026
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141